Karena banyaknya keutamaan dari shalat lima waktu, umat Islam diwajibkan melaksanakannya. Hal ini karena dalam setiap kewajiban yang disyariatkan ada kebaikan di dalamnya.
Berikut ini dua hadits yang menjelaskan bahwa shalat fardhu lima waktu bisa menghapus dosa-dosa.
سنن النسائي ٤٥٨: أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ قَالُوا لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ قَالَ فَكَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Bagaimana pendapatmu jika di depan pintu rumah salah seorang dari kalian ada sungai, dia mandi di sungai itu setiap hari lima kali, apakah ada sisa kotoran padanya?”
Mereka menjawab: Tidak ada kotoran yang tersisa sedikitpun.
Rasulullah SAW berkata: Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah menghapus dosa-dosa dengan shalat tersebut. (HR Imam An-Nasa’i)
Dalam riwayat lain redaksinya sedikit berbeda tapi isinya sama.
صحيح ابن حبان ١٧٢٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَحْمُودِ بْنِ عَدِيٍّ، حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ زَنْجُوَيْهِ، حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ كَمَثَلِ نَهْرٍ جَارٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ.
Jabir bin Abdullah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Perumpamaan shalat fardhu adalah seperti sungai yang (airnya) mengalir di depan pintu salah seorang dari kalian, dan dia mandi di sungai tersebut sebanyak lima kali dalam sehari. (Sahih Ibnu Hibban)